Nadira Jasmine : Hari Binal Ku (Part 2)
HARI BINALKU
“Andre…. Kontol mu… Aku ingin Kontol mu…” teriak
batin dan memek ku.
Sambil mendeketi Andre di kursi belakang, aku sudah
membuka setengah dari kancing seragamku. Kusingkap rok ku sambil melepas celana
dalam yang kini menjadi celana dalam favoritku mungkin. Melepas CD ku, lalu
kulempar ke muka nya. Andre menerima nya dan mencium ciumi CD ku sambil tetap
mengocok kontol nya sendiri.
Kata kata dari temannya tadi benar benar membuat ku
terangsang. Seakan semua ingin ku saat ini adalah ngentot. Seakan aku tak lagi
peduli apa kata orang. Seakan aku ini benar benar maniak sex. Aku gila.. Aku
gila !
Saat telah berada di depan nya, aku menatap mata
Andre, juga kontolnya. Kudekatkan memek ku dengan kontolnya. Sambil tetap
berdiri, ku gesekan memeku diatas kepala kontol nya. Secara perlahan, sambil
menggigit bibirku. Tangan Andre mulai bergerak, dia meraih toketku. Menyikapkan
bra ku keatas dan menggenggam erat toketku. Memilin milin putting yang sudah
keras sejak tadi.
“Ahhhh…. Emmhhh… sshhhh .. aahh.. “ Lengguhku.
“Aku pingin ngentot… emhhh”
“Masukin aja cepetan..” Pintaku kali ini.
Selanjutnya ia memegang pinggangku, mengarahkan
kontolnya pada posisi yg pas untuk masuk ke memek ku. Pelan pelan aku turun,
merasakan batang nya yg sudah keras itu.
Bless…..
“Ahhhhhh... sssssshshhhhh……” Kontol itu kini masuk..
masuk kedalam memek ku… memekku yang sudah basah ini.. sehingga tak sulit dia
untuk menjebol nya..
“Ahhhh emhhhh.. Terus….”
“Genjotin aku dari bawah…….”
“ Yang keras….. emmmhhh…. Yang keras…..”
Aku menggoyang goyangkan pinggulku dan dia
menggenjot dari bawah dengan sangat keras.. hingga menimbulkan suara Plakk
plakk..
Dia diam sajaa… berkonsentrasi agar tak cepat
keluar.. karna takut mengecewakan ku.. dia sepertinya mengerti kalau kalau aku
tak puas, pasti aku akan melakukan hal yang gila yang bisa merugikan nya.
“Kenyot inii.. kenyot yang keras..” Kataku sambil
menyodorkan toketku. Dilahap nya langsung dan eemmhhhhh membuatku semakin
sange….
“iyaahhh.. terusss…. Ahhh…”
“Shit enak bgt… enak banget kak… enak bangett….”
“Jangan berentiii.. jangan berentiii..”
Yess… sensasi ini.. sensasi ini yang aku inginkan.
Perasaan ini yang aku cari.. Kulihat sekilas kearah depan bis. Semua masih tak
menyadari dengan apa yang aku lakukan.. Aku ingin lebihh…
“Ganti posisi.. ganti posisi..” Kataku sambil terus
menggenjot. Ia pun begitu, ingin merubah posisi kami tapi tak ingin menyudahi
gerakan ini. Akhirnya aku berhenti dan berdiri. Aku posisikan tubuhku naik ke
atas kursi. Menungging membelakangi nya dan menghadap ke jendela. Ia mengerti
dan langsung mengarahkan kontol nya ke memek ku.
Tapi aku langsung mencegah nya untuk masuk.
“Stop… sekarang kesini..” Tunjuk ku kearah lubang
anus ku. Aku ingin Anal!
“Serius?” Tanya Andre.
“Cepet masukin!” Lalu ia mnnuruti dan menusuk anusku
oleh kontol nya.
“Genjot! Genjot yang keras… yang keraass…”
“Ahhhh…. Yeah…. Teruss… Ahhh…”
Terasa sekali kontol nya itu. Menusuk dalam sekali.
Ia terus menggenjot sambil memegangi toketku. Sesekali ia mencium leherku.
Menjilat keringatku yang bercucuran.
“Fuck! Enak sekaliii… teruus.. ahhh…” teriak ku saat
ia menjambak rambutku membuatnya seperti ia menunggangi ku. Sial. Aku jadi
termakan oleh nafsu ku sendiri.. yang tadi nya aku ingin melihat ia takluk pada
nafsu nya, sekarang malah aku juga menjadi yang di taklukan. Tapi tak apa.. aku
ingin.. aku sedang ingin saat ini.. aku tak peduli lagi..
Setelah beberapa saat dalam posisi ini, aku yang di
banjiri nafsu, tetap merasa kurang. Tetap ingin merasakan hal yang lebih gila.
Lalu aku melihat kearah teman Andre tadi. Ia tetap mellihat kami. Tapi kini tak
lagi merekam.
“Panggil dia…” kataku sambil ngos ngosan..
“Apaa??” Tanya Andre yang juga terengah engah\
“Panggil teman mu… ahh.. cepat.. emmmhh”
Lalu Andre memanggil temannya. Yang kini aku baru
tahu namanya Gilang.
Gilang mendekati kami yang sedang dalam posisi DoggyStyle. Melihat ku yang sedang
menikmati genjotan Andre.
“Buka celana mu.. emmhh…”
“Hah?? Apaa?”
“Buka celana mu cepat!... ahhhhhhh….. Andre…….
Ahhhhh…… shitt” Perintahku pada Gilang. Ia melihat sekilas keadaan sekitar,
lalu menurut membuka celana nya. Kontol nya setengah berdiri, melemas karena
dia sudah keluar. Lalu aku berdiri, mencabut kontol Andre.
“Kau tiduran dibawahku cepat.” Suruhku pada Andre.
Ia langsung menurut. Meposisikan dirinya di bawahku. Dengan kontol yang sudah
siap menancap lagi. Langsung saja kumasukan kontol nya ke memekku. Lalu ia
mulai menggenjot lagi.
“Ayooo.. tunggu apalagi.. cepat masukan kesini…”
Perintahku pada Gilang sambil menunjuk ke lubang anus ku. Ia menuruti nya dan
langsung memasukan kontol nya. Sedikit kesulitan karna kontolnya yg hanya
setengah tegang.
“Ahhh.. Fuck… yeah…” Kini kedua lubangku dijejali
oleh dua kontol..
“Emmhhh emmmhhh ahhhhhhh…. Terusss…”
“Sshhhhhh… aahh… e.. naak… baaa…ngeeeettt..” Aku
meracau tak jelas menahan agar aku tak teriakk terlalu keras. Andre yang
dibawahku beraksi dengan mengenyot toketku. Sungguh Andre kau pintar sekali.
Berhasil membuatku semakin menggila.
Sodokan demi sodokan terus menghujani kedua
lubangku. Kontol Gilang kini sudah mengeras kembali, namun kulihat dia seperti
tak tahan. Ia menepak nepak pantatku sambil menggenjot dengan begitu kuat.
“Gua mau keluar…. Ahhhhh… “ racau gilang di
belakang.
“Diluar..! keluarkan diluar..! emmhh..” perintahku.
Setelah menggenjot beberapa kali ia mencabut kontol nya dan mengarahkan nya ke
kursi di depan kami.
Crott.. croot…
Peju nya berserakan ke bawah dan beberapa mengenai
kursi didepan kami. Ia terkulai lemas dan duduk sebelah kami.
Sementara aku masih menikmati genjotan Andre. Gilaa
.. aku pikir dia tidak akan sehebat ini.. Jika seperti ini aku akan jatuh hati
padanya. Aku ingin menikmati ini kapanpun aku mau. Aku berfikir untuk ingin
memberi dia kesempatan untuk menikmati ku lagi dan lagi setelah ini. Tapi aku
ingin lihat apakah dia bisa benar benar memuaskanku.
“Kak… Kak Andre… emmhh”
“Yaa sayang?? Ada apa??”
“Apa kau menyukai ini?”
“Apa maksudmu?”
“Apa kamu suka ngentot denganku?? Emmhhh”
“Tentu saja! Aku menyukai mu. Sejak melihat mu naik
ke Bis ini, meski tak tahu kau gila akan sex”
“Apa kakak mau ngentot lagi denganku?”
“Apapun aku lakukan demi itu!”
“Aahhhhh yeaaahh… emmmhhh…. Ahhhhhhhh…” Kata katanya
itu membuatku benar benar tak tahan.. sepertinya aku ingin keluar..
“Kak, aku kasih nomor ku. Agar jika kau sange,
telpon saja aku. Aku ingin ngentot dengan kakak kapanpun dan dimana pun…
emmhh.. tapi…. hmmmmhhhh“
“Tapi apaaa???”
“Tapii… emmhhhh….” Aku sudah tak tahan.. tapi aku
tak ingin dulu menyudahi ini.. Akhirnya aku berhenti dengan berdiri mencabut
kontol nya.. Aku bangun melihat kearah depan bus. Ada 3 baris kursi yang
terisi. Ide gila ku selanjutnya adalah ngentot disana. Didekat orang orang.
Andre kini duduk sambil menyedot toketku.
“Kak.. Gendong aku..” Sambil kembali memasukan
kontol ny ke memek ku. Dia menurut dan mengangkat ku sambil kontolnya masih
tertancap di memek.
“Kesana.. Ke belakang Ibu itu.. Emmhh” tunjuk ku
kearah kursi di bagian depan bus.
Dia mengerti dan mulai berjalan kedepan. Sedikit
kesulitan karena celananya yang masih terpasang dikakinya. Aku lipatkan kaki ku
ke belakang pinggulnya dan kupeluk dia agar aku tak jatuh.
Sampai di kursi belakang ibu itu, Andre duduk.
Dengan diriku yang masih menempel dibadannya. Ia tak langsung menggenjot. Ia seakan
ragu akan apa yang dilakukan nya. Takut jika orang orang mengetahui apa yang
sedang kami lakukan. Tapi aku mencoba meyakinkan nya dengan mulai menggenjot
kembali. Menaik turunkan pinggulku sambil mencium nya dengan lembut. Akhirnya
ia luluh dan kembali mengikuti permainan. Di genjotnya memek ku dengan keras.
“emh.. emh.. awh..” Desahanku pelan karna tak ingin
orang melihat kearah kami. Aku yang sudah tak tahan lagi sepertinya disadari
oleh Andre yang kini juga kulihat ia sudah tak tahan. Aku berbisik,
“Aku dulu yaa.. nanti kamu keluarin nya dimulut
saja.. “ Pintaku yang ia balas dengan anggukan tanda setuju.
Genjotannya semakin liar. Membuatku sudah tak lagi
dalam akal sehatku. Membuatku hanya ingin mencapai titik kenikmatan ku. Kini
aku barengi dengan gerakan pinggulku yang sangat cepat.. sehingga menimbulkan
bunyi Plak plakk..
“Iya! Terus! Emmhh…”
“Aaahhh…. Ashhsh”
“ Ah. Ah. Ah . Aahhhhhhhh”
“ Dikit lagi… dikit lagii…. Ahhhhhh!”
“Jangan Berhenti…..”
“Andreeeee….. Andreee…….” Aku tak lagi menahan desahan
ku. Peduli apa kata orang. Aku hanya ingin puas!
“Ahhhh Yeahh…. Aaakuuuu….. Emmhhhh”
“Aakuuuuu…. Keeeluuuarr………….”
Splashhh…….. crrrrrrr
“Emmhhhhhhhhhhhh…………..”
Ini dia….. Ini yang aku cari.. Kenikmatan tiada
tara.. Selanjutnya aku benar benar lemas.. Aku sudah mengeluarkan semua
cairanku pagi ini.. Kulihat Andre menagih giliran nya. Lalu aku bangun mencabut
memek ku. Kududuk di sebelah nya. Lalu ia memegang kepala ku. Diarahkannya
menunduk menuju kontolnya. Aku menurti dan langsung melahap.
“Ahh yeaahh.. terus.. aku udah gakuat” kini Andre
yang meracau ingin keluar.
Kulakukan skill 30 sec to Heaven. Membuatnya sangat
menikmati seponganku.
“Ahh shiitt… aku keluar. Aku keluar.. jangan
lepas..” Tangannya menahan kepalaku untuk bangkit. Dan skill ku ini malah hanya
berlangsung 10 detik. Aku mengerti karna aku tahu dia sejak tadi menahannya
untuk tidak keluar dulu.
Crottt… Croott.. Crott… Croott…
Peju nya keluar lebih banyak daripada Gilang tadi.
Memenuhi mulutku. Tapi langsung aku telan. Enak. Gurih. Nikmat sekali menelan
peju dari kontol yang kuat seperti milik Andre. Kusedot kontolnya berharap
keluar lebih banyak sperma. Selanjutnya aku benar benar lemas. Aku duduk
menyandar pada pundak Andre yang sedang merapihkan celananya. Setelah beres
dengan celananya kini ia merapihkan seragamku dengan mengecup putingku sesaat
sebelum menutup nya. Lalu merapikan rok ku yang berantakan.
Ia pergi kebelakang mengambil baraang barangku.
Menyimpannya di sebelahku. Kubuka tas ku dan mengambil salah satu buku tulis. Merobek
secarik kertas dan mnyimpannya kembali. Mencari pulpen di bagian bawah tas ku.
Lalu aku menyikapkan kembali rok ku.
“Tolong pakaikan CD ku.” Pintaku pada Andre. Ia
dengan lembut mulai memasukan kaki ku ke lubang CD. Lalu dibelai nya kaki ku
dari bawah hingga paha. Sentuhan sentuhan kecil itu membuatku terangsang lagi.
Tapi Andre.. aku sungguh lemas.. aku mengeluarkan semua yg aku punya di
permainan kita tadi.
Sesaat setelah CD ku mencapa lutut, aku tiba tiba
menghentikannya.
“Jilatin dulu…” Kataku pada Andre sambil melebarkan
kaki ku. Ia hanya mengangguk dan mulai menjilati memek ku.
Disaat seperti itu aku menaruh kertas tadi di kepala
Andre, membuatnya menjadi alas untuk ku menulis. Selesai menuliskan nomor WA
ku, aku menarik Andre untuk bangkit dan aku mencium nya.
Mencium nya dengan mesra layaknya sepasang kekasih.
Padahal kita bertemu tak kurang dari satu jam yang lalu. Sungguh Andre, untuk
pertama kalinya aku jatuh hati pada mangsa ku sendiri.
“Kakak punya pacar?” Tanyaku.
“Umm…”
“Gapapa, jawab aja..”
“Iyaa, aku punya tapi aku…” Sebelum ia selesai
berbicara aku telah memotong nya.
“Gapapa. Gausah mutusin pacar kamu. Aku juga lagi
gamau terikat. Tapi, kalo pacar kakak gak ngasih jatah, kakak tau kan harus
telpon siapa hehehe”
Ia hanya tersenyum dilanjuti oleh pelukan hangat
nya.
Tak terasa jalanan sudah ku lewati. Kulihat pom
bensin di pertigaan jalan menjadi patokan kalau sekolahku sudah dekat. Aku
harus segera turun karna takut telat pula.
“Kak, aku turun disini”
“Oh sekolah mu dekat sini?”
“Iyaa” Dia diam sambil memperhatikan jalan.
“Tapi kalau kakak kebelet, belakang pom bensin itu
tanah kosong hehehe”
“Iya sayang” dia tersenyum sedikit tertawa
mendengarnya.
Selanjutnya setelah turun aku tak memberikan nya
lambaian tangan ataupun apa, melainkan hanya jalan menunduk menuju sekolahku.
Tidak, aku tidak menyesal sama sekali atas kejadian
tadi.
Malah iya, darisitu ‘kegilaanku’ sudah keluar lagi.
“Siapa lagi yang bisa ku entot hari ini?” Pikirku.


Comments
Post a Comment